Baru-baru ini
Food and Drug Administration mengatakan, pihaknya telah menentukan bahwa sumber utama
lemak trans adalah minyak terhidrogenasi parsial dan diakui tidak lagi aman untuk kesehatan, terutama kesehatan jantung.
Jika penentuan awal selesai, menurut FDA, maka sebagian minyak terhidrogenasi akan menjadi aditif makanan yang tidak dapat digunakan dalam makanan tanpa persetujuan. Makanan dengan aditif yang disetujui pun tidak dapat dijual secara legal atau secara bebas.
Lemak trans sendiri dapat ditemukan dalam beberapa jenis makanan olahan seperti produk popcorn, pizza beku, margarin dan kopi krim, dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung.
Apa itu lemak trans?
Lemak trans terbentuk saat hidrogen ditambahkan ke minyak cair, membuatnya menjadi lemak padat seperti mentega atau margarin . Hal ini memungkinkan umur makanan menjadi tahan lama dan juga rasa makanan.
|
Photo oleh: nexcelfoods.com |
Sama seperti lemak jenuh, lemak dan kolesterol trans juga bisa meningkatkan kadar LDL atau kolestrol jahat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Lemak trans ditemukan dalam makanan olahan yang dibuat dengan minyak sayur terhidrogenesasi parsial, menurut Food and Drug Administration.
Makanan seperti kerupuk, biskuit, makanan ringan, makanan yang digoreng dan beberapa makanan yang dipanggang juga mengandung lemak trans. Namun, dalam beberapa tahun terakhir banyak produsen makanan telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi atau menghilangkan lemak trans dari produk mereka.
McDonald, misalnya, sejak satu dekade lalu telah berhenti memasak kentang goreng dengan menggunakan lemak trans. Situs perusahaan mengatakan bahwa semua jenis makanan yang digoreng telah bebas lemak trans. Bahkan New York City pada tahun 2007 mengadopsi peraturan yang melarang minyak sayur terhidrogenasi parsial menyebar di restoran .
"Melalui upaya kami, direformulasi produk dan pengembangan alternatif yang cocok, lemak trans yang tidak terjadi secara alami telah berkurang secara drastis dalam penyediaan makanan". Kata Grocery Manufacturers Association, yang mewakili lebih dari 300 makanan, minuman dan perusahaan produk konsumen, dalam sebuah pernyataan.
"Sejak tahun 2005, produsen makanan telah secara sukarela menurunkan jumlah lemak trans dalam produk makanan mereka hingga lebih dari 73%. Asupan lemak trans di kalangan konsumen Amerika menurun dari 4,6 gram per hari pada tahun 2003 menjadi sekitar 1 gram per hari pada tahun 2012, menuru FDA.
Negara-negara lain yang juga ikut berjuang mengurangi lemak trans dalam setiap produk makanannya adalah Brasil, Kosta Rika, Denmark, Belanda, Korea Selatan dan Amerika Serikat dan telah terbukti efektif selama dua dekade terakhir, demikian menurut WHO.
Lemak trans alami biasanya ditemukan dalam jumlah kecil, menurut US Centers for Disease Control. Penelitian telah membuktikan bahwa lemak trans alami yang terjadi secara alamiah tidak berbahaya bagi kesehatan. Lemak trans terbentuk secara alami pada susu, daging sapi, keju, daging domba, babi dan juga ayam.
Jadi apa yang harus dilakukan konsumen untuk menghindari konsumsi lemak trans secara berlebihan? Pilih produk yang memiliki jumlah gabungan terendah lemak jenuh, kolestrol dan lemak trans, demikian menurut FDA (Food and Drug Administration). Salam sehat!